Orang-orang sekarang hanya mementingkan perutnya sendiri, mementingkan kondisi hidupnya sendiri, memikirkan bagaimana bisa sukses untuk diri sendiri. Sampai-sampai lupa, bahwa hidup tidak se egois itu, hidup adalah sebuah proses untuk mencapai kehidupan yang baik. Hidup adalah seberapa bergunanya kita bagi lingkungan, vagi orang-orang terdekat, bahkan bagi masyarakat luas.
Kalau kita hidup hanya sekadar mementingkan diri sendiri, buat apa kita hidup bertetangga, berdampingan satu rumah dengan rumah lainnya, berinteraksi dengan orang-orang, jika kita tidak pernah saling tolong menolong. Bahkan hal demikian yang membuat prakondisi hidup yang tidak menghidupi. Bukankah manusia adalah makhluk sosial?
Jika harus membandingkan antara kita sebagai manusia dengan hewan, hewan lebih punya rasa empati yang tinggi dibandingkan kita manusia sekarang, bagaimana kawanan serigala yang saling menjaga satu sama lainnya, kawanan lebah yang rela mati jika tempat tinggalnya ada yang merusak, serta semut yang selalu bergotong royong membangun kerajaannya.
Tak elok juga rasanya jika manusia dibandingkan dengan hewan, toh manusia itu adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan dengan diberikan akal pikiran untuk terus bisa mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya. Manusia juga katanya menempati puncak ekosistem di Bumi ini, jadi manusialah yang paling berkuasa atas segala sesuatu yang ada di muka bumi.
Manusia lah yang paling mampu untuk menjaga ekosistem, dan sangat mudah juga untuk menghancurkan tatanan ekosistem. Karena kita seorang manusia, maka seenaknya saja kita merampas tempat tinggal makhluk hidup lainnya. Bahkan makhluk hidup yang sama (manusia) pun dirampas juga karena nafsu keserakahan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, untuk memperkaya diri sendiri, mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara merampas kehidupan dan sumber penghidupan manusia lainnya. Sebegitu serakahnya manusia untuk bisa memiliki apa yang diinginkannya.
Terus arti manusia yang merupakan makhluk sosial, makhluk yang harus saling tolong menolong, makhluk yang harus senantiasa menjaga lingkungan dan hewan yang ada didalamnya, masih pantaskah kita menyandangnya? Masih pantaskah kita hidup jika tidak menghidupi? Kalau hidup hanya sekedar untuk memuaskan nafsu serakahnya, menghancurkan tatanan ekosistem yang ada disekitarnya, mementingkan diri sendiri tanpa ada sedikitpun rasa ingin membantu dan menolong yang lainnya, mending manusia jangan hidup saja, toh jika manusia musnahpun, tidak akan berakibat buruk pada alam semesta, pada kehidupan makhluk lainnya, bahkan alampun tidak akan ada yang merusak, mengeksploitasi habis-habisan, dan makhluk hidup yang lain pun rasanya akan berpesta dan bersorak gembira dengan musnahnya spesies manusia di muka bumi ini. Jadi, makhluk hidup (selain manusia) akan hidup dengan aman di habitatnya masing-masing karena tidak ada lagi makhluk yang merampas dan menghancurkan habitatnya.
