Pemilihan Presiden 2024 telah berakhir dan telah memenangkan salah satu pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk memimpin negara Indonesia selama satu periode berikutnya. Selanjutnya, proses Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) baik tingkatan provinsi maupun kabupaten/kota tengah dipersiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pesta demokrasi lima tahunan kali ini, aku benar-benar mengikuti segala perkembangan. Baik Pilpres yang telah usai, maupun Pilkada yang akan segera digelar. Berbagai sumber informasi yang tersebar baik yang ada di kanal YouTube, media sosial, berita, dan televisi hampir sebagian besar aku lihat dan amati.

Alasan aku tertarik mengikuti perkembangan pesta demokrasi lima tahunan ini, selain karena aku memang suka politik, juga karena ada alasan lain yaitu ingin melihat siapa pemimpin yang dipilih oleh sebagian besar rakyat Indonesia untuk menjadi pemimpin negara dengan jumlah penduduk sekitar 272 juta jiwa. Karena, aku mengamati pembicaraan berbagai pakar kenegaraan di berbagai forum, banyak yang mengatakan bahwa pesta demokrasi tahun ini akan menjadi penentu bagi keberlangsungan negara Indonesia, menuju kemajuan kah atau malah sebaliknya?.

Kenapa demikian? seperti yang kita ketahui bahwa di periode presiden sebelumnya pun telah menyebar sebuah wacana mengenai langkah mewujudkan kemajuan Indonesia melalui visi Indonesia Emas 2045. Para pengamat politik di berbagai seminar atau obrolannya sering mengatakan bahwa visi Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah langkah pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik dan menjadi sebuah proses menuju kemajuan negara Indonesia. Korelasi antara pesta demokrasi tahun ini dengan visi Indonesia Emas 2045 adalah siapapun pemimpin yang terpilih nantinya akan dan harus menentukan bagaimana langkah-langkah yang akan diambil dalam menyikapi visi Indonesia Emas 2045 tersebut. Karena, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan hari ini dan pemerintahan terpilih sekarang akan menentukan bagaimana bentuk Indonesia di tahun 2045 nanti.

Sedikit berbicara mengenai visi Indonesia Emas 2045, ketika mendengar tentang visi Indonesia Emas 2045, yang terlintas di pikiran masyarakat Indonesia adalah suatu kondisi di mana di tahun tersebut negara Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan dari yang awalnya merupakan negara berkembang, berubah menjadi sebuah negara maju dan menjadi pusat peradaban dunia dalam berbagai sektor. Akan tetapi, terlepas dari pemahaman masyarakat tentang Indonesia Emas 2045, yang aku alami dan amati di beberapa masyarakat yang ditemui, setidaknya ada dua jenis masyarakat yang memandang visi mengenai Indonesia Emas 2045.

Pandangan pertama dari masyarakat Indonesia ketika ditanya tentang Indonesia Emas 2045 adalah mereka yang sangat optimis bahwa Indonesia mampu dan siap untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 tersebut. Alasan yang dikemukakan secara substantif hampir sama, yaitu bahwa optimisme akan terwujudnya Indonesia Emas 2045 tersebut karena Indonesia sendiri memiliki potensi-potensi yang bisa menjadi penunjang dalam menciptakan Indonesia Emas 2045 tersebut. Sedikitnya ada dua potensi yang dimiliki Indonesia untuk mewujudkan cipta kondisi Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia hari ini yang sedang mengalami bonus demografi dimana puncaknya akan terjadi di tahun 2030 yaitu kondisi dimana usia produktif masyarakat Indonesia akan menjadi mayoritas sehingga hal tersebut bisa meningkatkan produktivitas di berbagai sektor yang ada.

Lalu, alasan yang kedua adalah Indonesia juga merupakan sebuah negara yang memiliki resources (Sumber Daya Alam) yang melimpah, di mana hal itu bisa dimanfaatkan untuk menjadi raksasa ekonomi dan menguasai ekonomi dunia. Kolaborasi antara SDM yang mumpuni ditambah SDA yang melimpah menjadi faktor penentu orang-orang bahkan pemerintah optimis akan terwujudnya Indonesia Emas 2045. Bayangkan saja, dengan melimpahnya SDA yang ada, ditambah SDM yang mumpuni, maka inovasi-inovasi dalam berbagai sektor bakal tercipta dan menjadikan negara Indonesia memiliki daya tawar dan daya saing dalam perkonomian global.

Lalu, pandangan kedua dari masyarakat Indonesia ketika ditanya visi Indonesia Emas 2045 adalah mereka yang cenderung pesimis akan terwujudnya Indonesia Emas 2045. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh mereka yang substansi alasannya hampir sama, yaitu mereka yang pesimis akan terwujudnya Indonesia Emas 2045 adalah mereka yang memandang potensi bonus demografi yang dimiliki Indonesia tersebut bisa menjadi sebuah boomerang bagi kelangsungan dan kemajuan negara Indonesia itu sendiri. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia bisa menjadi boomerang ketika pemerintah tidak mempunyai daya kepekaan terhadap kondisi masyarakatnya serta masyarakat itu sendiri yang tidak mempunyai kesadaran bahwa mereka inilah yang akan menjadi aktor penentu terwujud atau tidak terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Mereka yang pesimis akan Indonesia Emas 2045 adalah mereka yang telah mengamati dan mengobservasi sedikitnya habbit generasi muda Indonesia yang cenderung mengalami penurunan dalam kualitas produktivitasnya. Sehingga, jika daya produktivitas aktor utama pencipta Indonesia Emas 2045 mengalami penurunan, maka potensi SDA yang melimpah pun sepertinya tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh era dimana generasi muda terlalu dinyamankan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga menyebabkan generasi muda tersebut lebih nyaman berselancar di media sosial untuk menghibur diri ketimbang memanfaatkan teknologi yang ada untuk menciptakan inovasi-inovasi guna mengintegrasikan teknologi ke dalam berbagai sektor yang ada.

Dengan lebih nyaman berselancar di media sosial dan tidak memanfaatkan teknologi tersebut ke arah yang produktif, maka terwujudnya visi Indonesia Emas 2045 sepertinya menjadi sesuatu yang agak jauh untuk digapai. Sepertinya pandangan orang-orang yang pesimis akan terwujudnya Indonesia Emas 2045 tersebut ibarat adagium yang pernah aku baca dan temukan di internet. Kurang lebih isi adagiumnya seperti ini “Kondisi yang sulit akan menciptakan orang-orang yang hebat, dan orang-orang yang hebat akan menciptakan kondisi yang muda, lalu kondisi yang mudah akan menciptakan orang-orang yang lemah”.

Dari adagium yang entah siapa yang membuatnya, sepertinya bisa kita kaji dan telaah lebih dalam, bahwa memang hari ini kita dihadapkan pada kondisi yang serba mudah. Contohnya ketika kita ingin mendapatkan informasi, tidak perlu lagi menunggu berita yang ada di TV ataupun menunggu tukang jualan koran datang. Kita bisa mengakses informasi dengan sangat mudahnya akibat perkembangan teknologi yang salah satunya internet yang hari ini sudah menjelma menjadi kebutuhan utama masyarakat kita bahkan dunia. Sehingga, dari kondisi yang sangat mudah tersebut, orang-orang cenderung lebih malas untuk berjuang dan menghargai sebuah proses. Hal tersebutlah yang akan menjadi penyebab generasi muda indonesia kebanyakan mengalami tingkat kemalasan dan produktivitas yang rendah karena kondisi hari ini yang serba mudah dan instan.

Meskipun begitu, dari sekian banyak orang-orang yang pesimis tentang terwujudnya Indonesia Emas 2045 tersebut yang aku temui dan ajak diskusi tersebut, hampir sebagian besar orang-orang itu sadar bahwa pesimisme tersebut bukan menjadi sebuah penghalang, melainkan menjadi sebuah tantangan akan pentingnya daya peka dan sadar dari orang-orang yang akan menjadi aktor utama untuk ikut berkontribusi mengatasi masalah tersebut, serta memikirkan bagaimana caranya menyiapkan segala sesuatu untuk menunjang terwujudnya Indonesia Emas 2045, salah satunya yaitu dengan mempersiapkan generasi muda yang akan menjadi aktor utama untuk lebih produktif dan banyak melakukan inovasi-inovasi di berbagai sektor dengan merevitalisasi sistem pendidikan dan kualitas pendidikan serta menyelaraskan pendidikan dengan apa yang dibutuhkan untuk menggapai Indonesia Emas 2045.

Tak kalah penting juga adalah pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana caranya melakukan sebuah inovasi teknologi yang bisa di integrasikan ke dalam berbagai sektor yang dibutuhkan oleh Indonesia agar menjadi negara yang maju dan menjadi pusat peradaban dunia. Karena, inovasi teknologi menjadi sesuatu yang sangat perlu dan tidak bisa dinafikan dalam perkembangan peradaban saat ini. Bisa kita lihat bagaimana negara-negara maju di dunia telah melakukan berbagai inovasi teknologi di beragam sektor.

Maka dari itu, visi Indonesia Emas 2045 tersebut menjadi sebuah wacana yang terus dibicarakan, didiskukan, dan dibahas di banyak tempat oleh orang-orang baik di forum akademik, seminar, diskusi, maupun di warung-warung kopi. Aku sendiri menjadi salah satu masyarakat yang sering mendiskusikan terkait visi Indonesia Emas 2045 bersama dengan teman-teman ngopiku.

Dari sekian banyak diskusi, obrolan, dan bertanya kepada orang-orang yang aku temui, aku mendapatkan dua kesimpulan dari dua jenis pemikiran orang-orang dalam memandang visi Indonesia Emas 2045 yaitu Indonesia Emas 2045 akan mengantarkan negara Indonesia menuju kemajuan dengan berbagai peningkatan dan perbaikan di semua sektor kehidupan berbangsa dan bernegara atau malah sebaliknya yaitu menuju kehancuran di semua sektor. Dua kesimpulan tersebut aku renungkan kembali bahwa apakah nantinya Indonesia akan menuju ke arah kemajuan ataupun kehancuran, yang harus ditekankan oleh semua elemen masyarakat Indonesia terkhusus pemerintah yang punya otoritas untuk membuat kebijakan dan regulasi yang bisa menjadi penunjang dan penopang adalah bagaimana caranya kita sebagai masyarakat Indonesia bisa menjadikan visi Indonesia Emas 2045 menjadi sebuah kesempatan yang tidak akan datang dua kali. Maka, ketika semua orang memandang visi Indonesia Emas 2045 tersebut sebagai sebuah kesempatan, semua orang akan berusahan semaksimal mungkin untuk memanfaatkan kesempatan tersebut agar tidak sia-sia. Oke, katakanlah visi Indonesia Emas 2045 tersebut bullshit belaka karena hanya dijadikan alat politik untuk menggaet suara dari bassis massa saja, akan tetapi kesempatan untuk membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang berkemajuan merupakan sesuatu yang nyata yang harus benar-benar dimaksimalkan dan dimanfaatkan.